Rabu, 08 Juni 2011

About Me…

Mana ada seseorang yang suka pamer namanya… Bahkan banyak orang yang memakai istilah, ‘Apalah Arti Sebuah Nama…’. Hei, hei… Buang jauh pemikiran itu. Nama itu penting lho, repot lagi bikinnya. Pake nasi tumpeng atau nasi kuning segala loh… Yah, walaupun kalau sekarang ada yang mau ganti nama cukup beliin aja nasi padang. Jangan lupa bungkusin gue juga yak! Pake rendang ajah, sambelnya banyakin!!!
Sebenarnya kemaren-kemaren sih gue kagak perduli soal nama-nama. Tapi setelah baca sebuah buku pikiran gue berubah. Katanya yang nulis sih, nama itu sebuah doa yang disematkan pada kita dengan suatu maksud yang luar biasa. Makanya gue mulai menyelidiki arti nama gue. Walaupun sebenarnya tinggal tanya aja sama ortu, bereskan. Ah, kawan… itu sama sekali enggak ada tantangannya. Makanya gue mulai menyelidiki mulai dari lingkungan sekitar dikampung.
Dikampung gue ada sebuah nama yang unik. Nama ini disematkan buat Jembatan. Tahukah nama jembatan ditempat gue? Namanya “BRUG”. Yep, Brug… selidik punya selidik, ternyata kata itu mungkin diambil dari Bahasa Inggrisnya jembatan, “BRIDGE”. Cuma mungkin kepleset dilidah orang jawa, salah sendiri suka makan pisang kulitnya dibuang sembarangan. Jadi kepleset kan! Hmm… Bisa diterima akal sih, tapi mungkin aja Brug itu dari bahasa Belanda, kayak kata PASAR dari kata PASSER. Yang punya kamus Bahasa Belanda coba dicek yah, soalnya gue kagak punya…
Beralih ke nama orang. Enggak usah jauh-jauh. Kali ini gue mengambil sample nama kakak gue tersayang. Mau tahu namanya? Namanya WARNINGSIH.
Kemungkinan besar waktu hamil dulu, bunda sering nonton layar tancep dan di akhir film ada tulisan
WARNING
TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG!!!
Agak inget itu film apa, yah pasti sedikit inget lah… ya, kan…?
Yang gue salut, bunda sama sekali enggak sekolah, tapi bisa baca lho… Entahlah itu bakat atau apa, yang jelas kemampuannya digunakan sebaik-baiknya hingga terlahirlah sebuah nama; WARNINGSIH!!! Nama yang jadi pusat perhatian ya cuma nama kakak gue seorang, gimana enggak, namanya ajah perhatian.
Buat mba Ning, Piss… (>_Q)¥
Adalagi nama yang dulu sempet booming.  Entah kenapa nama-nama dikampung gue  sana kebanyakan diakhiri dengan No. (Huhu… sebenarnya nama gue juga sih).
Tanya kenapa?
Sebelumnya gue ambil dulu sampel nama buat kita telaah. Nama pertama PAINO.
PAINO = bukan pai
 Ya iyalah… Lha wong manusia ya pasti bukan pai. Gue heran kenapa juga pai, kenapa engga GETHUKNO, kan lebih berasa jawanya.
Sampel kedua KUATNO.
KUATNO = Enggak Kuat
Ya tuhan… Punya azab apakah ia pada ibunya sehingga dianugerahi nama seperti itu. Enggak kuat!!! Gimana kalau nanti dia punya istri. Pernah suatu hari gue samperin dia. Seketika gue menghiburnya, “Kuatno, sabar yah… Kalaupun nanti lo punya istri, lo tinggal pergi ke toko pil biru aja diseberang pasar sana…”
Gue menepuk-nepuk pundaknya, merasa iba.
Beberapa detik berselang, dia baru sadar apa maksud ucapan gue ~maklum agak lemot, masih Pentium 1/empat sih~ seketika mengangkat sandal, dipukulkan kekepala gue. BLETAKK!!!
Kesimpulan yang gue ambil, imbuhan No itu supaya lebih mirip nama orang Italia lho… Contohnya Valentino, cuman dia dapet bonus imbuhan Rossi. Atau yah, paling enggak kaya orang Portugal lah, kayak Crishtiano yang juga dapet bonus imbuhan Ronaldo. Hueh heh heh…
Sekarang tiba giliran nama gue, pasang backsound angin menderu-deru!!!
Nama gue…. TUSINO
Standard banget namanya….
Ah, jangan begitu kawan. Bagaimanapun juga itu pemberian bunda buat diri ini. Yah, walaupun pernah gue berpikir, “Bunda… kenapa namaku begini? Kenapa namaku enggak Charles, Edward, Ricky, Lucky atau apalah yang lainnya….?”
Dan dalam pikir gue itu, bunda menyahut santai, tenang, tapi menghanyutkan; 
“Anakku sayang… Tampangmu enggak cocok sama nama itu…”
Dan membayangkan doang gue udah menangis Bombay cabai… Perih, sumpah…
Gue curiga dalam nama gue itu terkandung istilah dari bahasa Inggris, mengingat nama yang dipakai kakak gue. Maka waktu ada kamus, gue coba mencari kata-kata yang cukup dekat dengan bunyi nama gue itu.
Analisis 1
TUSINO = TO SEE NO (bukan untuk dilihat…)
Astaganaga, sebegitu hancurkah muka gue sampe arti namanya sedemikian mengenaskannya hingga enggak layak buat dilihat?
Tapi, kawan. Bukan gue kalau sudah menyerah begitu saja. Setelah lama menekuri lembar-lembar kamus tersebut maka tersusunlah analisis 2
Analisis 2
TUSINO = TO SEA NOW (ke laut sekarang)
Yah, buat yang ini okelah. Setidaknya gue bukan manusia yang diharamkan untuk dilihat.

Tapi kawan, ternyata kegembiraan itu hanya sesaat. Kejadiannya begini… Waktu itu gue pernah denger sebuah lagu, bunyinya begini…
“Cewek matre… Cewek matre…
Ke laut aje…”
Seketika gue terhenyak, jangan-jangan To Sea Now = Ke Laut Aje.
Jangan-jangan waktu lahir bukannya gue nagis oek oek, eh malah malak Bunda sama Bapak. Lagunya jadi begini :

“Bayi matre… Bayi Matre…
Ke laut aje…”
Arghh… TIDAK!!!!
Bunda, Bapak, ampunilah dosa ananda ini. Waktu itu ananda masih terlalu hijau ~kayak hulk, dong~ dan enggak tahu mana yang baik dan yang buruk. Sumpah, waktu itu kan baru lahir. Ya Tuhan… janganlah engkau tutup pintu surgaMU untukku, Ya Tuhan…
Dan untuk mengurangi rasa berdosa gue, maka gue akhirnya memberanikan diri tanya sama Bunda arti nama gue. Bunda hanya ketawa…
Tau enggak apa yang ia bilang…?
“Tusino itu diambil dari nama Bunda sendiri, cuman diganti satu hurufnya. I diganti O. Nama Bunda kan Tusini, masa kaya gitu aja kamu bingung sih…”
Astaga!!! Sesederhana itukah? Aku bersyukur padamu Ya Tuhan… Gue memeluk Bunda, nama gue adalah bukti cintanya yang tiada tara.

Pernah gue ditanya sama customers service sebuah bank, waktu bikin rekening.
“Dek, kayaknya kamu salah nulis kolom. Kolom ini nama Ibumu bukan nama kamu…”
Gue tersenyum, “Enggak salah kok. Nama Bunda saya cuma beda satu huruf dengan saya.”
CS itu tersenyum agak lebar, mungkin ketawa dalam hati kali yak.
“Wah, anak mamih dong…” guraunya.
Gue masih tersenyum, “Yah, kalaupun disebut begitu saya sama sekali enggak keberatan. Karena saya punya Bunda terbaik sedunia…”

                                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar