Sabtu, 11 Juni 2011

KUBUS

Dia yang selalu mengajarkanku untuk memandang sesuatu dengan cara yang berbeda, seperti halnya sebuah kubus.
Aku menjadi porosnya, terkungkung dalam pengap dinding sisi kehidupan. Bagian atas harapan, bagian bawah kenyataan, bagian kanan kebaikan, bagian kiri keburukan, bagian depan harapan serta bagian belakang adalah kenangan.
“Mana yang akan kau pilih..?” tanyanya.
“Mungkin bagian kanan…”
Dia menghela nafas. “Pada dasarnya manusia itu suka dengan kebaikan, namun kadang kalah, tertutup keinginan untuk berbalik arah, kekiri…”
“Kalau begitu mungkin bagian atas. Aku suka bermimpi…”
Kini ia tersenyum… “Mimpi memang indah, tapi tahukah engkau bahwa mimpi dilakukan oleh pemalas…?”
Aku bingung, “Lalu…?”
“Tak pernahkah kau berfikir untuk melepaskan kaitan antara sisi-sisinya, membukanya dan menggelarnya. Dengan begitu kau bias menatapnya sekaligus dalam kehidupanmu…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar